Analisa sensitivitas dapat
dipakai untuk memprediksi keadaan apabila terjadi perubahan yang cukup besar,
misalnya terjadi perubahan bobot prioritas atau urutan prioritas dari kriteria karena adanya
perubahan preferensi sehingga muncul usulan
pertanyaan bagaimana urutan prioritas alternatif yang baru dan tindakan apa
yang perlu dilakukan. Dalam suatu hirarki tiga level, level dua dan hirarki
tersebut dapat disebut sebagai variabel eksogen sedangkan level tiganya adalah
variabel endogen. Analisa sensitivitas dan hirarki tersebut adalah melihat
pengaruh dan perubahan pada variabel eksogen terhadap kondisi variabel endogen.
Hasil yang didapatkan dan terlihat pada gambar, terdapat 3 kriteria yang
cukup sensitif dalam pemilihan bank syariah di Indonesia: faktor syariah,
faktor aksesibilitas jaringan kantor dan faktor kecanggihan teknologi.
Sementara itu 2 faktor lain tidak begitu sensitif merespon perubahan preferensi
kriteria.
Misalnya, hasil
analisis sensitivitas terhadap faktor syariah dengan melakukan peningkatan
bobot nilai faktor syariah sehingga ia menjadi prioritas utama. Untuk setiap
peningkatan sebesar 10% faktor syariah, terdapat peningkatan sekitar 1-2% bobot
Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan sebaliknya terdapat penurun sekitar 1-2%
bobot BSM. Pada titik tertentu, prioritas alternatif bank menjadi berubah. BMI
menjadi bank syariah yang paling dipilih dibanding BSM. Sementara itu posisi
tiga hingga lima sama: BNI Syariah, BRI Syariah dan Mega Syariah.
Untuk sensitivitas
faktor aksesibilitas, setiap peningkatan sebesar 10% faktor “access”, terdapat rata-rata
peningkatan sekitar 1% bobot BNI Syariah dan sebaliknya terdapat penurun
sekitar 1% bobot BMI. Pada titik tertentu, prioritas alternatif bank menjadi
berubah. BNI Syariah menempati posisi kedua bank syariah yang paling dipilih
menggeser posisi BMI. Sementara itu posisi pertama, BSM dan posisi empat dan
lima yakni BRI Syariah dan Mega Syariah, sama.
Faktor ketiga yang
dianggap sensitif adalah “technological advance”. Mirip dengan faktor
aksesibilitas, setiap peningkatan sebesar 10% faktor kecanggihan teknologi, akan
meningkatkan 1% bobot BNI Syariah dan sebaliknya menurunkan sekitar 1% bobot BMI.
Pada titik tertentu, prioritas alternatif bank menjadi berubah. BNI Syariah
menempati posisi kedua bank syariah yang paling dipilih konsumen menggeser posisi
BMI. Sementara itu posisi pertama, posisi empat dan lima sama yakni: BSM, BRI
Syariah dan Mega Syariah.
Apabila dikaitkan dengan periode
waktu maka dapat dikatakan bahwa analisa sensitivitas adalah unsur dinamis dari
sebuah hirarki. Artinya penilaian yang dilakukan pertama kali dipertahankan
untuk suatu jangka waktu tertentu dan adanya perubahan preferensi yang cukup dilakukan
dengan analisa sensitivitas untuk melihat efek yang terjadi. Analisa
sensitivitas ini juga akan menentukan stabil tidaknya sebuah hirarki. Makin
besar deviasi atau perubahan prioritas yang terjadi maka makin tidak stabil
hirarki tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar