Penelitian terkait
perilaku nasabah bank syariah masih menjadi tema menarik. Beberapa hasil
penelitian di beberapa negara menunjukkan hasil yang beragam. Misalnya, Haron dan Norafifah (2010) dalam penelitiannya di Malaysia menemukan hubungan positip antara
simpanan yang ada di bank syariah dan tingkat keuntungannya. Secara ringkas,
riset tersebut menyimpulkan bahwa faktor yang mendorong nasabah menyimpan
uangnya di bank syariah adalah motivasi mencari keuntungan atau faktor
ekonomis.
Metawa dan Almossawi (1998) dari
hasil penelitiannya di Bahrain menemukan bahwa keputusan nasabah dalam memilih
bank adalah karena lebih didorong oleh faktor agama. Nasabah menekankan pada
ketaatannya pada prinsip-prinsip ajaran Islam. Selain itu juga keputusan nasabah didorong oleh faktor keuntungan, faktor
dorongan keluarga dan teman, serta faktor lokasi bank.
Kali ini, SMART
Consulting sebagai lembaga riset dan konsultasi yang fokus dalam ekonomi dan
keuangan syariah, mencoba meneliti tema yang sama. Namun berbeda dengan
riset-riset yang dilakukan sebelumnya, penelitian ini menggunakan metode Analytic
Hierarchy Process (AHP). Responden AHP dalam
penelitian ini berjumlah 80 orang yang merupakan nasabah bank syariah di
wilayah Jabodetabek.
Hasilnya menunjukkan
bahwa faktor layanan (service) menjadi faktor utama preferensi nasabah dalam
memilih bank syariah dengan nilai eigenvalue 0.420. Selanjutnya menunjukkan bahwa
keputusan nasabah dalam memilih bank adalah karena lebih
didorong oleh faktor agama (tingkat
kesesuaian dengan syariah) dengan 0.265. Profitabilitas selanjutnya menjadi faktor
ketiga alasan pemilihan bank syariah diikuti oleh faktor kemudahan akses
(accessibility) dan faktor kecanggihan teknologi (technological advance).
Dalam cluster
alternatif, berdasarkan pembobotan kriteria di atas, Bank Syariah Mandiri (BSM)
menjadi bank syariah yang paling dipilih dengan bobot 0.323. Bank Muamalat
Indonesia (BMI) berada pada posisi kedua dengan 0.234. Sementara itu BNI
Syariah memiliki bobot nilai 0.195 dan ada pada posisi ketiga. Selanjutnya, BRI
Syariah dan Bank Mega Syariah (BSMI) menempati posisi keempat dan kelima.
Penelitian terkait
preferensi ini penting untuk dilakukan secara berkala dan berkelanjutan agar
bank syariah mengetahui keinginan dari nasabah dan masyarakat secara umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar