Salah satu penelitian yang dilakukan SMART Consulting dan mendapat
predikat best paper pada ajang FREKS XIV di Padang adalah terkait efisiensi
industri asuransi syariah di Indonesia. Frame risetnya adalah dengan
memplotting tingkat efisiensi industri asuransi (baik jiwa maupun umum) selama
2011-2014. Selanjutnya, dari nilai efisiensi per tahun tersebut dihitung
standar deviasi untuk tingkat stabilitas efisiensinya. Pada tahap akhir, kedua
kriteria tersebut yakni tingkat efisiensi dan tingkat stabilitas efisiensi dibuat
4 kelompok kuadran.
Kelompok kuadran I adalah kategori perusahaan yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi disertai dengan stabilitas yang baik. Perusahaan yang masuk kategori ini adalah CAR Syariah, Allianz Syariah,
dan Asuransi Sinarmas Syariah. CAR Syariah memiliki rata-rata
nilai efisiensi sebesar 79,1% dengan
stabilitas sebesar 0,154, Allianz Syariah memiliki tingkat
efisiensi sebesar 72,6% dengan stabilitas sebesar 0,056, dan Asuransi Sinarmas Syariah
memiliki tingkat efisiensi sebesar 90,2% dengan stabilitas sebesar 0,109.
Berdasarkan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa CAR Syariah,
Allianz Syariah, Asuransi Sinarmas Syariah dan
Nasional Re Syariah adalah perusahaan asuransi syariah yang
paling memiliki tingkat efisiensi tinggi serta paling stabil dan konsisten
mempertahankan efisiensi tersebut. Kombinasi kedua hal tersebut menempatkan
mereka pada kuadran I yang menunjukkan kualitas terbaik.
Kelompok kuadran II adalah kategori perusahaan yang memiliki tingkat efisiensi tinggi namun
memiliki stabilitas yang rendah. Terdapat 2 perusahaan yang masuk kategori ini,
yaitu
Adira Insurance Syariah dan Manulife Syariah. Adira Insurance Syariah memiliki rata-rata nilai efisiensi sebesar 84% dengan
stabilitas sebesar 0,302, dan Manulife Syariah memiliki
tingkat efisiensi sebesar 63,4% dengan stabilitas sebesar 0,282. Berdasarkan
analisis ini dapat disimpulkan bahwa Adira Insurance Syariah,
dan Manulife Syariah adalah kelompok
perusahaan asuransi syariah yang mempunyai tingkat efisiensi optimal artinya
mampu mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki menjadi output yang
maksimal namun belum mampu mempertahankan konsistensi stabilitas efisiensinya. Sehingga masih perlu perbaikan-perbaikan agar
efisiensi yang telah dicapai dapat dipertahankan dengan baik.
Kelompok kuadran III adalah kategori perusahaan
yang memiliki rata-rata tingkat efisiensi yang rendah namun memiliki
stabilitas yang baik. Terdapat 4 perusahaan yang masuk ke dalam
kategori ini yaitu Askrida Syariah,
Bringin Life Syariah, Tokio Marine Syariah
dan Sun Life Financial Syariah. Askrida Syariah memiliki rata-rata nilai efisiensi sebesar 24,9% dengan
stabilitas sebesar 0,05, Bringin Life Syariah memiliki tingkat
efisiensi sebesar 38,8% dengan stabilitas sebesar 0,111, Tokio Marine Syariah memiliki
tingkat efisiensi sebesar 27% dengan stabilitas sebesar 0,147 dan Sun Life
Syariah memiliki tingkat
efisiensi sebesar 29,4% dengan stabilitas sebesar 0,062. Atas hasil penelitian ini maka Askrida Syariah,
Bringin Life Syariah, Tokio Marine Syariah, dan
Sun Life Financial Syariah adalah kelompok
perusahaan yang belum mampu mencapai efisiensi yang optimal meski memiliki
stabilitas yang tinggi. Stabilitas pada
kuadran ini bukan menunjukkan kinerja yang bagus karena stabilitas pada
efisiensi yang rendah memperlihatkan perusahaan belum mampu mencapai efisiensi
yang optimal. Oleh karenanya perlu
evaluasi agar sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan baik.
Kelompok kuadran IV adalah kategori perusahaan
yang memiliki rata-rata tingkat efisiensi yang rendah namun memiliki
stabilitas yang bagus. Terdapat 5 perusahaan yang masuk ke dalam
kategori ini yaitu ACA Asuransi Syariah,
Mega Insurance Syariah, Bumiputera Syariah,
Panin Life Syariah dan Asuransi Astra Syariah. ACA Syariah
memiliki rata-rata nilai efisiensi sebesar 44,8% dengan stabilitas
sebesar 0,369, Mega Insurance Syariah memiliki tingkat
efisiensi sebesar 49,7% dengan stabilitas sebesar 0,319, Bumiputera Syariah memiliki
tingkat efisiensi sebesar 42,7% dengan stabilitas sebesar 0,233, Panin Life Syariah memiliki
tingkat efisiensi sebesar 56% dengan stabilitas sebesar 0,357 dan Asuransi Astra
Syariah memiliki tingkat efisiensi sebesar 52,7% dengan stabilitas sebesar
0,221.
Kelompok
perusahaan pada kuadran ini adalah perusahaan yang paling rendah tingkat
efisiensi serta stabilitasnya sehingga masih membutuhkan evaluasi-evaluasi yang
banyak. Perusahaan belum mampu
menunjukkan bahwa potensi yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan baik bahkan
dengan tingkat stabilitasnya yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan masih
inkonsisten. Meskipun penilaian
efisiensi bersifat relatif, namun keberadaannya pada kuadran IV menunjukkan
bahwa diantara jajaran perusahaan asuransi di Indonesia ACA Syariah, Mega
Insurance Syariah, Bumiputera Syariah, Panin Life Syariah, dan Asuransi Astra
Syariah adalah perusahaan asuransi kelompok terendah efisiensi dan
stabilitasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar