DEA merupakan suatu teknik programa
linier yang digunakan untuk mengevaluasi bagaimana suatu proses pengambilan
keputusan dalam suatu unit beroperasi secara relatif dengan unit lain dalam
sampel. Selanjutnya proses tersebut akan membentuk suatu garis frontier yang
terbentuk dari unit-unit yang efisien yang kemudian dibandingkan dengan unit
yang tidak efisien untuk menghasilkan nilai efisiensinya masing-masing.
Nilai efisiensi tersebut akan terletak
di antara nol dan satu, dimana unit yang efisien akan memiliki nilai satu.
Namun, dalam pengertiannya unit yang paling efisien itu tidak berarti memberikan
output yang paling maksimum di antara sampel unit yang ada, tetapi memberikan
gambaran best
practice dari
output di antara unit-unit lainnya (Yumanita dan Ascarya, 2005).
Data envelopment analysis pertama
kali diperkenalkan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes pada tahun 1978 dan 1979.
Semenjak itu pendekatan dengan menggunakan DEA ini banyak digunakan di dalam
riset-riset operasional dan ilmu manajemen. Pendekatan DEA ini lebih menekankan
kepada pendekatan yang berorientasi kepada tugas dan lebih difokuskan kepada
tugas yang penting, yaitu mengevaluasi kinerja dari unit pembuat keputusan/UPK
(decision making units).
Analisis yang dilakukan berdasarkan
kepada evaluasi terhadap efisiensi relatif dari UPK yang sebanding, selanjutnya
UPK-UPK yang efisien tersebut akan membentuk garis frontier. Jika UPK berada
pada garis frontier, maka UPK tersebut dapat dikatakan efisien relatif
dibandingkan dengan UPK yang lain dalam peer group-nya. Selain menghasilkan
nilai efisiensi masing-masing UPK, DEA juga menunjukkan unit-unit yang menjadi
referensi bagi unit-unit yang tidak efisien.
Semenjak
tahun 1980an, pendekatan ini banyak digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
dari industri perbankan secara nasional. Pendekatan DEA ini merupakan
pendekatan nonparametrik, oleh sebab itu pendekatan ini tidak memerlukan asumsi
awal dari fungsi produksi. Namun, kelemahannya adalah bahwa pendekatan ini
sangat sensitif terhadap observasi-observasi ekstrim. Asumsi yang digunakan
adalah tidak ada random
error,
deviasi dari frontier diindikasikan sebagai in-efisiensi.
Mas atau Mba, sy mau nanya pemakaian bobot dalm perhitungan DEA itu memangnya dibenarkan, knp hrs dberi bobot dlm mnghitung efisiensi?Mohon penjelasannya. Terima Kasih
BalasHapus