Analytic Network
Process atau
ANP adalah teori umum pengukuran relatif yang digunakan untuk menurunkan rasio
prioritas komposit dari skala rasio individu yang mencerminkan pengukuran
relatif dari pengaruh elemen-elemen yang saling berinteraksi berkenaan dengan
kriteria kontrol (Saaty, 2003). ANP merupakan teori matematika yang
memungkinkan seseorang untuk memperlakukan dependence dan feedback secara
sistematis yang dapat menangkap dan mengkombinasi faktorfaktor tangible dan
intangible (Azis, 2003).
ANP merupakan pendekatan baru dalam
proses pengambilan keputusan yang memberikan kerangka kerja umum dalam
memperlakukan keputusan-keputusan tanpa membuat asumsi-asumsi tentang
independensi elemen-elemen pada level yang lebih tinggi dari elemenelemen pada
level yang lebih rendah dan tentang independensi elemen-elemen dalam suatu
level. Malahan ANP menggunakan jaringan tanpa harus menetapkan level seperti
pada hierarki yang digunakan dalam Analytic Hierarchy Process (AHP),
yang merupakan titik awal ANP. Konsep utama dalam ANP adalah influence ‘pengaruh’,
sementara konsep utama dalam AHP adalah preferrence ‘preferensi’. AHP
dengan asumsi-asumsi dependensinya tentang cluster dan elemen merupakan kasus
khusus dari ANP.
Pertanyaan dalam kuesioner ANP berupa pairwise
comparison (pembandingan pasangan) antar elemen dalam cluster untuk
mengetahui mana diantara keduanya yang lebih besar pengaruhnya (lebih dominan)
dan seberapa besar perbedaannya dilihat dari satu sisi. Skala numerik 1-9 yang
digunakan merupakan terjemahan dari penilaian verbal.
Tabel. Perbandingan Skala
Verbal dan Skala Numerik
SKALA VERBAL
|
SKALA NUMERIK
|
Amat sangat
lebih besar pengaruhnya
|
9
|
|
8
|
Sangat
lebih besar pengaruhnya
|
7
|
|
6
|
Lebih
besar pengaruhnya
|
5
|
|
4
|
Sedikit
lebih besar pengaruhnya
|
3
|
|
2
|
Sama besar
pengaruhnya
|
1
|
Sumber: Ascarya (2005)
GAMBARAN UMUM ANP
Analytic Network
Process atau ANP merupakan
pendekatan baru metode kualitatif. Diperkenalkan Profesor Thomas Saaty pakar
riset dari Pittsburgh University, dimaksudkan untuk “menggantikan” metode Analytic
Hierarchy Process (AHP). Kelebihan ANP dari metodologi yang lain adalah
kemampuannya melakukan pengukuran dan sintesis sejumlah faktor-faktor dalam
hierarki atau jaringan. Tidak ada metodologi lain yang mempunyai fasilitas
sintesis seperti metodologi ANP.
Menurut Saaty (2001)
ANP digunakan untuk menurunkan rasio prioritas komposit dari skala rasio
individu yang mencerminkan pengukuran relatif dari pengaruh elemen-elemen yang
saling berinteraksi berkenaan dengan kriteria kontrol. ANP merupakan teori
matematika yang memungkinkan seseorang untuk memperlakukan dependence
dan feedback secara sistematis yang dapat menangkap dan mengkombinasi
faktor-faktor tangible dan intangible.
ANP merupakan
pendekatan baru dalam proses pengambilan keputusan yang memberikan kerangka
kerja umum dalam memperlakukan keputusan-keputusan tanpa membuat asumsi-asumsi
tentang independensi elemen-elemen pada level yang lebih tinggi dari
elemen-elemen pada level yang lebih rendah dan tentang independensi
elemen-elemen dalam suatu level. Berbeda dengan
Analytic Hierarchy Process (AHP), ANP dapat menggunakan jaringan tanpa harus menetapkan
level seperti pada hierarki yang digunakan dalam AHP. Konsep utama dalam ANP
adalah influence ‘pengaruh’, sementara konsep utama dalam AHP adalah preferrence
‘preferensi’. AHP dengan asumsi-asumsi dependensinya tentang cluster dan
elemen merupakan kasus khusus dari ANP. (Ascarya, 2005)
Pada jaringan AHP
terdapat level tujuan, kriteria, subkriteria, dan alternatif, dimana
masing-masing level memiliki elemen. Sementara itu, pada jaringan ANP, level
dalam AHP disebut cluster yang dapat memiliki kriteria dan alternatif di
dalamnya, yang sekarang disebut simpul.
Sumber: Ascarya (2005)
Gambar. Perbandingan
Hierarki Linier dan Jaringan Feedback
Dengan feedback,
alternatif-alternatif dapat bergantung/terikat pada kriteria seperti pada
hierarki tetapi dapat juga bergantung/terikat pada sesama alternatif. Lebih
jauh lagi, kriteria-kriteria itu sendiri dapat tergantung pada
alternatif-alternatif dan pada sesama kriteria. Sementara itu, feedback
meningkatkan prioritas yang diturunkan dari judgements dan membuat prediksi menjadi lebih akurat. Oleh
karena itu, hasil dari ANP diperkirakan akan lebih stabil. Dari jaringan feedback
pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa simpul atau elemen utama dan simpul-simpul
yang akan dibandingkan dapat berada pada cluster-cluster yang berbeda.
Sebagai contoh, ada hubungan langsung dari simpul utama C4 ke cluster lain (C2
dan C3), yang merupakan outer dependence. Sementara itu, ada simpul
utama dan simpul-simpul yang akan dibandingkan berada pada cluster yang sama,
sehingga cluster ini terhubung dengan dirinya sendiri dan membentuk hubungan loop. Hal ini disebut inner
dependence.
Dalam suatu jaringan,
elemen dalam suatu komponen/cluster bisa saja berupa orang dan elemen
dalam komponen/cluster yang lain bisa saja juga berupa orang. Elemen
dalam suatu komponen/cluster dapat mempengaruhi elemen lain dalam
komponen/cluster yang sama (inner dependence), dan dapat pula mempengaruhi
elemen pada cluster yang lain (outer dependence) dengan memperhatikan
setiap kriteria. Yang diinginkan dalam ANP adalah mengetahui keseluruhan
pengaruh dari semua elemen. Oleh karena itu, semua kriteria harus diatur dan
dibuat prioritas dalam suatu kerangka kerja hierarki kontrol atau jaringan,
melakukan perbandingan dan sintesis untuk memperoleh urutan prioritas dari
sekumpulan kriteria ini. Kemudian kita turunkan pengaruh dari elemen dalam feedback
dengan memperhatikan masing-masing kriteria. Akhirnya, hasil dari pengaruh
ini dibobot dengan tingkat kepentingan dari kriteria, dan ditambahkan untuk
memperoleh pengaruh keseluruhan dari masing-masing elemen (Ascarya, 2005)
LANDASAN ANP
ANP memiliki tiga aksioma
yang menjadi landasan teorinya:
- Resiprokal. Aksioma ini menyatakan bahwa jika PC (EA,EB) adalah nilai
pembandingan pasangan dari elemen A dan B, dilihat dari elemen induknya C,
yang menunjukkan berapa kali lebih banyak elemen A memiliki apa yang dimiliki
elemen B, maka PC (EB,EA) = 1/ Pc (EA,EB). Misalkan, jika A lima kali lebih
besar dari B, maka B besarnya 1/5 dari besar A.
- Homogenitas. Aksioma ini menyatakan bahwa elemen-elemen yang dibandingkan sebaiknya tidak memiliki perbedaan terlalu besar, yang dapat menyebabkan kesalahan judgements yang lebih besar.
- Aksioma ini menyatakan bahwa mereka yang mempunyai alasan terhadap
keyakinannya harus memastikan bahwa ide-ide mereka cukup terwakili dalam
hasil agar sesuai dengan ekspektasinya.
PRINSIP DASAR ANP
Prinsip-prinsip dasar ANP ada tiga, yaitu
dekomposisi, penilaian komparasi (comparative judgements), dan komposisi
hierarkis atau sintesis dari prioritas.
Prinsip dekomposisi diterapkan
untuk menstrukturkan masalah yang kompleks menjadi kerangka hierarki atau
jaringan cluster, sub-cluster, sus-sub cluster, dan seterusnya. Dengan kata
lain dekomposisi adalah memodelkan masalah ke dalam kerangka ANP.
Prinsip penilaian komparasi diterapkan
untuk membangun pembandingan pasangan (pairwise comparison) dari semua
kombinasi elemen-elemen dalam cluster dilihat dari cluster induknya.
Pembandingan pasangan ini digunakan untuk mendapatkan prioritas lokal dari
elemen-elemen dalam suatu cluster dilihat dari cluster induknya.
Prinsip komposisi hierarkis atau
sintesis diterapkan
untuk mengalikan prioritas lokal dari elemen-elemen dalam cluster dengan
prioritas ‘global’ dari elemen induk, yang akan menghasilkan prioritas global
seluruh hierarki dan menjumlahkannya untuk menghasilkan prioritas global untuk
elemen level terendah (biasanya merupakan alternatif).
FUNGSI UTAMA ANP
Metodologi ANP memiliki tiga fungsi
utama sebagai berikut :
1.
Melakukan strukturisasi pada kompleksitas
Dalam penelitiannya, Saaty menemukan
adanya pola-pola yang sama dalam sejumlah contoh tentang bagaimana manusia
memecahkan sebuah kompleksitas dari masa ke masa. Dimana kompleksitas distruktur secara
hierarkis ke dalam cluster-cluster yang homogen dari faktor-faktor.
2.
Pengukuran ke dalam skala rasio.
Metodologi pengambilan keputusan yang
terdahulu pada umumnya menggunakan pengukuran level rendah (pengukuran ordinal
atau interval), sedangkan metodologi ANP menggunakan pengukuran skala rasio
yang diyakini paling akurat dalam mengukur faktor-faktor yang membentuk
hierarki. Level pengukuran dari terendah ke tertinggi adalah nominal, ordinal,
interval, dan rasio. Setiap level pengukuran memiliki semua arti yang dimiliki
level yang lebih rendah dengan tambahan arti yang baru. Pengukuran interval
tidak memiliki arti rasio, namun memiliki artiinterval, ordinal, dan nominal.
Pengukuran rasio diperlukan untuk mencerminkan proporsi. Untuk menjaga
kesederhanaan metodologi, Saaty mengusulkan penggunaan penilaian rasio dari
setiap pasang faktor dalam hierarki untuk smendapatkan (tidak secara langsung
memberikan nilai) pengukuran skala rasio. Setiap metodologi dengan struktur
hieraki harus menggunakan prioritas skala rasio untuk elemen diatas level
terendah dari hierarki. Hal ini penting karena prioritas (atau bobot) dari
elemen di level manapun dari hierarki ditentukan dengan mengalikan prioritas
dari elemen pada level dengan prioritas dari elemen induknya. Karena hasil
perkalian dari dua pengukuran level interval secara matematis tidak memiliki
arti, skala rasio diperlukan untuk perkalian ini. AHP/ANP menggunakan skala
rasio pada semua level terendah dari hierarki/jaringan, termasuk level terendah
(alternatif dalam model pilihan). Skala
rasio ini menjadi semakin penting jika prioritas tidak hanya digunakan
untuk aplikasi pilihan, namun untuk aplikasi-aplikasi lain, seperti untuk
aplikasi alokasi sumber daya.
3.
Sintesis.
Sintesis
merupakan kebalikan dari analisis. Kalau analisis berarti mengurai entitas
material atau abstrak ke dalam elemen-elemennya, maka sintesis berarti
menyatukan semua bagian menjadi satu kesatuan. Karena kompleksitas, situasi
keputusan penting, atau prakiraan, atau alokasi sumber daya, sering melibatkan
terlalu banyak dimensi bagi manusia untuk dapat melakukan sintesis secara
intuitif, kita memerlukan suatu cara untuk melakukan sintesis dari banyak dimensi.
Meskipun ANP memfasilitasi analisis, fungsi yang lebih penting lagi dalam ANP
adalah kemampuannya untuk membantu kita dalam melakukan pengukuran dan sintesis
sejumlah faktor-faktor dalam hierarki atau jaringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar